Lona 2: Orang Tua Yang Beruntung

Muka Lona bersemu merah. Pertama karena barusan handuknya tanpa sengaja melorot. Kedua karena matanya, entah kenapa, tertuju ke bagian bawah celana ayah mertuanya. Di situ tampaknya ada sesuatu yang melengkung yang mengingatkan Lona pada celana suaminya di malam setelah pernikahan: suaminya ngaceng sebelum dia memberikan blowjob. Tapi ini kelihatannya lebih besar dari punya suaminya. Permukaan kainnya naik, seperti membentuk kurva yang tinggi. Hah? Bapak kok bawah celananya berdiri ya? Apa karena barusan handukku lepas? pikirnya. Tiba-tiba muncul rasa yang aneh. Entah dari mana datangnya, dada Lona seperti berdesir. Pikiran bahwa mungkin ayah mertuanya ngaceng karena suka melihat tubuhnya membuat Lona senang. Dan dia jadi penasaran apakah bagian bawah celana itu benar-benar berdiri karena ngaceng atau bukan. Kalau ya, apakah sebesar milik suaminya? Atau bahkan lebih besar? Haah..? Kok makin membesar gitu ya? Tanpa disadari Lona tangan Pak Komo perlahan meraba pahanya. Dielus-elusnya de...