Galih: Hari Yang Mendebarkan 3

 


Masih dengan aku, Galih, seorang istri yang selalu mencoba memancing gairah anda. Hari ini, aku bersama suami mengikuti acara liburan kantor suami ke Bali. Semua pegawai termasuk Mike dan Andrew juga ikut. Ketika sampai di Bali, kami langsung diberi kunci kamar hotel, dan selanjutnya akan mengunjungi Tanah Lot.


Aku bertanya pada suamiku, “Enaknya pake pakean apa ya, mas?”


“Pake hotpants sama kaos biasa aja,” jawab suamiku.


Aku mengambil sebuah hotpants berwarna hitam dan kaus tanpa lengan berwarna putih. Selanjutnya kita bersama teman-teman suamiku menikmati pantai Tanah Lot yang indah…


Setelah satu jam, kami menerima panggilan dari tour leader untuk segera ke Bus dan melanjutkan perjalanan untuk bermain rafting.


Aku bertanya pada teman kerja suamiku yang wanita, “Bawa pakaian ganti gak?”


Ternyata mereka semua membawa pakaian ganti.


Oh, perasaanku mulai campur aduk…


Dalam perjalanan, Mike si hitam menghampiri tempat duduk suamiku, memberi hadiah sebagai ganti jamuan makan siang di rumah kemarin. Suamiku langsung menerima pemberian Mike dan menyerahkan padaku.

Kubuka, berisi sebuah sarung pantai berwarna hijau muda dan kaos Bali yang longgar tanpa lengan berwarna putih. Tampaknya Mike membelinya di Tanah Lot tadi.


Kami pun tiba di tempat rafting. Setelah memakai pengaman, rafting dimulai.

Ketika sampai di sebuah air terjun, perahu karet kami di arahkan tepat di bawahnya. Otomatis seluruh badanku basah, bahkan di akhir rute, perahu sengaja dibalik sehingga semua orang jatuh ke sungai.


Setelah itu kami diberi kesempatan untuk mandi sebelum makan siang.

Karena bajuku basah dan hanya ada pemberian Mike, kuputuskan untuk memakainya.


Hatiku mulai berdebar-debar karena sarung pantai itu begitu tipis dan menerawang, juga kaosku yang menampakkan sedikit bulatan payudaraku bila dilihat dari samping karena lubang untuk tangannya sedikit lebar.


Putingku pun tampak menerawang dari luar kaos, ketika aku minta pendapat suamiku, ia hanya tersenyum dan mengijinkan aku berbusana seperti itu. Setelah itu kami makan siang, teman-teman sekantor suamiku begitu kagum melihatku.


Namun kalian tentu tak merasakan bagaimana cepatnya detak jantungku.

Setelah makan siang, kami kembali ke hotel, dan karena hotel yang dekat dengan pantai Kuta, aku dan suamiku memilih untuk berjalan-jalan.


Ketika aku berpikir apakah aku kembali ke hotel untuk mengganti pakaian yang lebih ‘aman’, Mike dan Andrew datang untuk mengajak kami langsung ke pantai. Kami memilih tempat yang agak jauh dari keramaian, lalu Mike, Andrew dan suamiku membuka baju dan celana mereka, menyisakan sebuah CD dan mereka langsung berenang. Aku memilih merebahkan badan dan menikmati pemandangan Kuta. Tidak berapa lama, suamiku memanggilku untuk ikut berenang, tapi aku menolaknya karena pakaianku yang tidak tepat.


Tetapi tiba-tiba suamiku mengangkat dan membawaku ke laut, lalu menjatuhkan di dekat Mike dan Andrew. Aku berusaha untuk berdiri, ternyata hanya sedalam pinggangku. Kulihat Mike dan Andrew hanya diam saja, tetapi pandangannya mengarah ke badanku.


Jelas saja, kaosku yang basah menampakkan bulatan payudara dan putingku secara jelas. Kemudian suamiku menarik tanganku agar lebih dekat dengan dua WNA itu. Aku dikelilingi 3 pria yang memandangiku penuh nafsu.


Suamiku lalu melepas sarung pantai yang kukenakan dan memberikannya pada Mike dan melepas kaosku lalu diberikannya pada Andrew. Mereka berdua lalu berlari ke arah pantai. Kemudian suamiku menyuruh untuk mengambilnya.


Tentu saja aku malu harus telanjang bulat di tempat umum. Namun entah mengapa aku menerima tantangan suamiku ini. Aku berjalan erotis ke arah pantai.


Sangat erotis karena sedikit demi sedikit air laut memperjelas tubuh tanpa busanaku. Berawal dari payudaraku, putingku, dan semakin dangkal hingga vaginaku terlihat. Mike dan Andrew sedari awal sudah mengeluarkan ‘senjata’nya dari CD, dan semakin cepat mengocoknya. Walaupun dadaku sudah berdebar-debar melihat penis jumbo mereka, aku mencoba menegarkan diriku agar tidak terlihat lemah.


Aku mencoba meraih kaos dan sarung pantaiku, tetapi mereka menolaknya, dan memberi syarat aku harus meng-hand job dua penis mereka. Aku menoleh ke belakang, kulihat suamiku sedang onani dengan melihatku dipermainkan kedua bule ini.


“Ok,” mendengar jawabanku ini, mereka langsung duduk merapat. Ketika kupegang penis Mike dan Andrew, aku sedikit ngeri. Bayangkan saja, jari-jari tanganku tak mampu menggenggam dua batang besar ini. Aku pun mulai mengocok-ngocok penis mereka. Sesekali aku mempercepat kocokan tanganku.


sudah hampir 20 menit aku mengocok penis mereka berdua diawali dengan Andrew yang mulai menumpahkan spermanya… lalu kini aku fokus ke Mike, aku mencoba mengoral penisnya tapi tidak dapat masuk ke mulutku.

aku hanya mampu menjilat kepala penis Mike sambil tanganku tetap mengocok batangnya, hingga penisnya menyemburkan sperma dan mengenai wajahku.


Selesai, aku segera mengambil sarung pantai dan kaos ku. aku berlari ke arah suamiku dan memasuki laut, disana suamiku langsung memelukku dan dan menjatuhkan tubuhku ke dalam air laut. Ia mulai memasukkan penisnya ke dalam vaginaku, terus menggenjot dengan sangat bertenaga. Sensasi bercinta di dalam air laut ini sungguh nikmat, aku tak tahan… Ohh…


Kami bersama-sama meraih orgasme di dalam air laut. Sungguh variasi sex yang belum pernah kubayangkan sebelumnya. Lalu suamiku berdiri dan mengangkatku. Kami bergegas pulang.


Namun sial, kaos putih yang kugenggam terlepas ketika aku asyik bercinta dengan suamiku. Hanya tersisa sarung pantai yang untungnya tidak ikut terhanyut di laut. Jadilah aku kembali ke hotel dengan hanya membelitkan sarung pantai ini ke badanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anissa: Eksib Di Rumah Kosong 1

Eksibisionis?

Yanti: Eksib Pertama