Nonton Bola ato Pamer Bola

 

Suatu hari aku temenin suami nonton moto GP… yah secara dia suka banget sport. Mmmmm… jangan jorok dulu ya… g ada adegan eksib disini… he.he.he….. Singkat cerita kami bertaruh… suami menjagokan jagoanya rossi sementara aku jagoin lorenzo dunk….. Eh dasar lagi apes… lorenzo jatuh deh… Jadi aku kalah… dan musti turutin semua ide suamiku.


Hari Pertama Setelah Taruhan

“yuk belanja buat show….. !” Sore itu suami ajak aku belanja setelah dia pulang kerja.

Mmmmmmm…. di mall… aku sedikit kaget dan penasaran. Suami ga nyuruh aku beli tanktop mini ketat, atau rok mini, atau fishnet stocking atau apapun yang biasa aku pake kalo lagi eksib.

Di mall kami cuma beli sebuah half bra warna hijau, dan g string warna senada. Setelah itu suamiku mengajakku ke toko sport.

Mmmmmm…. aku pikir aku bakalan di suruh eksib di toko ini. Ternyata ga juga.

hufff…… padahal dah horny dari rumah pengen eksib dengan ide gila apa gitu di mall. Eh malah suruh temenin beli kaos bola.


Jumat Minggu Selanjutnya…

Kupikir suamiku udah lupa sama taruhannya.

Siang itu suamiku selesai makan siang. “Yank masih ingatkan taruhan kita ?”, tanya suami dengan muka mesumnya. “Huffffff… sial….. padahal aku abis selesai dapet…. dan biasanya hari2 abis dapet gini aku gampang banget horni”, pikirku.

Aku cuma mengangguk.

“Ok…. mari kita ke belakang panggung untuk persiapan”, canda mesum suamiku sambil menarikku ke kamar mandi. Aku dimandikan olehnya……. Hmmmmmm……… nikmat banget waktu dia gosok tetek dan memekku bersamaan sampe aku orgasme sekali, tapi aku ga mau cerita adegan di kamar mandi, kan fokus ceritanya waktu eksib.


Selesai mandi aku masih bugil di kamar. “Yank pake bra sama cd yang kemaren kita beli dunk”, mintanya manja. Akupun bersiap memakai, yang pertama aku pake adalah branya. Hmmm….. dengan half cup yang hanya menyangga di bawah putingku. tetekku jadi padat menantang. Apalagi putingnya masih mengeras sisa nafsu dari kamar mandi.


Sambil terus memandangiku dengan seksama dia berkata “Sekarang pake rok yang model kaya cheerleader dunk punya kan ? “, akupun mengiyakan dan menunggu perintah selanjutnya dari dia. “Oke sekarang pake ini”, katanya sambil menyerahkan kaos bola, dan ternyata udah dimodifikasi sama dia, bagian bawahnya sudah dipotong jadi kalo aku pake pas hanya sampai ujung pusarku, kerahnya juga sudah dipotong membentuk huruf “V”  yang lumayan rendah.

“Kita mau eksib dimana sih ?”, protesku. “Tenang aja pokoknya seru deh.”, jawabnya penuh senyum. Kemudian dia memakaikan jaket jeans kepadaku.

Setelah menyapukan makeup tipis aku naik ke mobil.


Beberapa kali kami berhenti untuk menjemput teman-teman suamiku. Oh my God jangan-jangan aku mau diajak nonton bola dan pamer “bola ku” di stadion. Oh no….. gimana nanti kalo aku sampai diperkosa sama suporter bola satu stadion.

Kulihat keponakanku dan teman2 nya nampak santai, namun aku curiga mereka merencanakan sesuatu…..


Sampai di stadion kami turun, nampaknya pertandingan sudah mulai beberapa menit lalu. Tapi belum berlangsung lama, Teman2 suami sedikit menyalahkan suamiku yang nyopirnya lambat. Merekapun berlari menuju pintu penonton VIP.

Aku dan suami berada di belakang, “Oke lets go…”, nikmati saja yank.

Aku yang mulai ketakutan mencoba menenangkan diri untuk sekedar menikmati dan penasaran apa yang akan dilakukan selanjutnya.


Security or Sexy Check ??


Di depan pintu masuk kami dihadang seorang polisi muda berseragam lengkap, “Permisi pak bisa saya periksa, untuk keamanan supaya tidak ada yang bawa masuk senjata tajam”, kata polisi tersebut ke suami, namun aku tau mata polisi muda itu melirik ke pahaku yang menggunakan rok mini satu jengkal diatas lutut.

Setelah suamiku diperiksa kami dibiarkan lewat, namun karena keadaan sepi suami malah bilang “Istri saya diperiksa sekalian aja mas, daripada mas dimarahin komandan nanti ada penonton yang ga diperiksa”.

Aku hanya bisa melotot ke Suamiku, karena ga pengen ribut-ribut, aku berpikir ini mungkin mulai skenarionya.

“Maaf mbak…..” ucap polisi itu sopan namun senyum mesumnya tidak mampu disembunyikanya. Akupun membuka jaket jeans dan kulihat polisi itu melotot memandangi pusarku dan naik keatas kedua matanya bertemu dengan puting tetekku. Keanehan mulai terjadi disini, aku disuruh menghadap tembok untuk diperiksa seluruh badanku. Weh padahal kan kaos sama rokku ga ada sakunya…. kok aku nurut aja yah.

Polisi itu mulai meraba seolah memeriksa dari pahaku naik ke atas, lalu menepuk pantatku yg kencang, ouch….. kenapa jadi nafsu gini.  kemudian tangannya naik ke pinggangku sedikit menggelitik pinggangku yg tidak tertutup kaos, malah tangan kanannya sempat-sempatnya mencuri-curi menyapa pusarku. eeeeeeegggghhhhhhh….. aku mendesah, semoga dia ga dengar… putingku mengeras seolah ingin disentuh…. Tangan polisi itu naik ke punggung dan langsung kedepan meremas lembut tetekku…. hemmmm… nampaknya dia ga kuat juga untuk tidak meremas “bola” 36c ku.

“Sudah kan mas, ga bawa senjata saya sama istri saya…”, suamiku sedikit menampakkan muka cemburunya, melihat aku mulai bisa menikmatinya.


Barter Air dgn Susu


Aku dan suamiku naik ke tribun vip paling atas, sehingga dibelakang kami cuma ada tembok tinggi tempat ruangan komentator diatas kami. Stadion cukup sepi, karena nampaknya hanya pertandingan persahabatan dan bukan kompetisi liga nasional. Tampak seorang anak pedangan asongan, umurnya kurang lebih 15 tahunan, kayaknya masih smp. Karena dia berdagang dengan masih menggunakan celana sekolahnya.


Suamiku mengamati pedagang asongan itu, yang sedari tadi matanya ga lepas dari tetekku yg montok. Bahkan sering kali dia berdiri di sampingku agar dapat mengintip kebawah ke dalam bajuku. Suami berbisik kepadaku untuk membeli minuman tapi dgn barter si anak boleh memegang tetekku, karena menurut suamiku si anak nampak terobsesi sekali dengan tetekku. Aku cuma bisa tersenyum.


Suami bangkit dari duduknya dan menghampiri pedagang itu, kulirik mereka sibuk benegosiasi. Akhirnya suami balik dan berbisik, “sial yank dia minta di coliin, keberatan ga ?”, kata suamiku. aku berpikir sejenak. “Kalo keberatan ga usah ga papa deh”, kata suami, namun niatku menyenangkan suami dgn segala obsesi liarnya akhirnya meluluhkanku. Aku pegang lengan suamiku, dan aku mengangguk setuju. suamiku tersenyum senang sekali. Diapun menunjukkan tanda jempol ke pedagang itu. Pedagang itupun bersemangat dan langsung duduk di sebelahku.


“Erna… , panggil saja Erna”, sambil kuulurkan tangan basa-basi memperkenalakn diri. “nama saya Jaka”, sahut pedagang itu sedikit gerogi. “Santai saja…… eh boleh tante minta air mineral yang kamu jual”, aku menagihnya dulu. “BBbbboleh te…..”, katanya masih sedikit gugup. Dikeluarkanya 2 botol air mineral dingin. Diserahkanya keaku dan suami.

Suamiku pura-pura cuek menerimanya sambil tetep menonton pertandingan bola. Kulihat mata si pedagang tak lepas dari tetekku. Akupun berinisiatif. Kupegang tangannya dan kucuci pake air mineral dari botolku. Kemudian aku lap pake tissue yang aku bawa dalam jaket. Pedagang itu bengong mengikuti apa yang aku lakukan. Lucu juga melhat abg yang masih hijau terbakar nafsunya. Kemudian aku bentangkan jaket di depan dadaku. Aku naikkan kaosku sampai diatas braku. Anak itu melotot…. melihat tetekku dengan puting yang sudah mengeras terangsang.

“Tante BH nya melorot atau emang kekecilan….., kok pentilnya sampe ga ketutup”, tanyanya polos. Bakakakkakakakaka…… suamiku tertawa mendengar celetukan polos si pedagang yg ga tau half cup bra sampe tersedak-sedak. Akupun menahan tawa.


“Ini emang modelnya gini jaka, biar kalo ada anak nakal kayak kamu mau liat atau pegang gampang jadinya, seksi kan “, kataku tersenyum nakal menggodanya. Dia hanya mengganguk…. Tanganya mulai masuk ke dalam dadaku yang kalau dari depan tertutup jaket. aaaaaaaaaaaaaahhhhhhh………….. ssssssssshhhhh……. aku mendesah kecil karena tangan jaka masih dingin bekas air mineral tadi membangkitkan sensasi tersendiri.

Mmmmmmmmm…….. jaka mulai meremas lembut tetekku…. sssshhhhhhh……… aku menggigit bibir bawahku. Tangan jaka keluar sejenak, dan membimbing tanganku ke kontolnya. Akupun mengerti, aku turunkan resleting celananya, dan keluarlah kontolnya, nampaknya dia ga pake CD.


Dia terus meremas tetekku. dipilin2 nya putingku. Saking semangatnya, tali bra di pundak dan belakang terlepas. Ohhhhhh………… tetekku menggantung bebas, membuatnya makin semangat meremas, Akupun ga mau kalah aku percepat kocokanku. Ketika kontolnya sudah mulai berkedut. Kepalanya masuk ke balik jaketku terus menghisap putingku. Ahhhhhhhh…… aku makin terangsang hebat. Suamiku yg tadinya serius nonton bola ikutan meraba masuk kedalam memekku. sssssshhhhhhhhh…… diserang atas bawah oleh dua orang membuatku lupa daratan. Untung stadion sepi dan jarak penonton berjauhan. Shhhhhhhhh………… terasa cairan hangat mengalir di tanganku, dan hampir bersamaan memekku berkedut aku orgasme.

Sesaat kemudian kepala anak itu keluar, dan dia bersandar lemas. Aku menggoda suamiku dengan memperlihatkan tanganku yang belepotan sperma dan menjilatnya sampe habis, suamiku ga mau kalah. Dia menjilat tanganya sendiri yg belepotan cairan memekku.

Pertandingan pun usai. Kami pulang kerumah, sebelum pulang kuselipkan 50 ribu ke kantung si anak sambil berbisik, untuk tidak menceritakanya kepada siapa2. dan aku janji kalo ketemu aku bakal netekin dia lagi. Dia tersenyum.


Sampai dirumah akupun langsung bergulat dgn suamiku, sambil kami berdua meracau tidak jelas karena nafsu yang sudah tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anissa: Eksib Di Rumah Kosong 1

Eksibisionis?

Yanti: Eksib Pertama